Makna Simbolis Pada Pelaksanaan Tradisi Ngalaksa Sebagai Bentuk Rasa Syukur (Studi Deskriptif Tradisi Ngalaksa Di Kampung Cijere Kecamatan Rancakalong Kabupaten Sumedang)
DOI:
https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v6i1.494Keywords:
Ngalaksa, Tradisi, TarawangsaAbstract
Ritual adat banyak dijumpai di kalangan masyarakat adat Indonesia untuk menunjukkan kebangsawanan nilai-nilai yang mereka yakini. Artikel ini merupakan uraian tentang ritual adat Ngalaksa yang dilakukan oleh masyarakat kecamatan Rancakalong kabupaten Sumedang provinsi Jawa Barat. Artikel ini berpendapat bahwa ritual adat Ngalaksa bukan sekedar rangkaian aktivitas tahunan masyarakat Aborigin Rancakalong, namun juga dapat dilihat sebagai bentuk makna simbolik tentang acara yang berhubungan dengan komunitas adat tersebut. Dengan menggunakan metode deskriptif, artikel ini menguraikan bahwa adat ngalaksa bagi masyarakat kecamatan Rancakalong sangatlah sakral dari tahapan acaranya dan mengandung banyak makna simbol yang diharapkan dapat merealisasikannya didalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu dapat diidentifikasikan bahwa simbol-simbol yang sebenarnya berasal dari yang biasa atau dengan kata lain profan. Namun dari waktu ke waktu, profan bisa berubah menjadi sesuatu yang sakral seperti kendi, buah-buahan, kemenyan, bunga, pohon, keris, dan hal lain yang dipakai dalam acara tradisi ngalaksa ini selama orang menyadarinya dan meyakininya sebagai sesuatu yang sakti dan luar biasa, maka menjadi sakral ada kemungkinan untuk menjadi.
Downloads
References
Abun, B. (2022, Juni Selasa). Pengertian Tradisi Ngalaksa. (S. N. Sahroni, Interviewer)
adat, B. A. (2022, Juni Selasa). Pengertian Tradisi Ngalaksa. (S. N. Sahroni, Interviewer)
Aliyudin, M. (2016). Dakwah Kultural dalam Upacara Adat Ngalaksa. Ilmu Dakwah: Academic Journal For Homiletic Studies, 271-89.
Ernest Cassier, T. A. (1990). Manusia dan Kebudayaan. Jakarta: Gramedia.
J.R, K. (2010). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Garsindo.
Koentjoroningrat. (1997). Kebudayaan Mentalias Masyarakat dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Koentojoroningrat. (1985). Ritus Peralihan di Indonesia. Jakarta: PT. PN Balai Pustaka.
Koenttjoroningrat. (1997). Kebudayaan Mentalitas Masyarakat dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia.
Kusumawati, A. A. (2013). Nyadran Sebagai Realitas Yang Sakral: Perspektif Mircea eliade. Thaqafiiyyat, 145-60.
Margo, S. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Cet.2. Jakarta: Rhineka Cipta.
Soerjono, S. (2015). Sosiologi Pengantar . Jakarta : Rajawali.
Sumedang, W. B. (n.d.). Upacara Ngalaksa. Retrieved April Kamis, 2019, from Wabup Buka Event Upacara Ngalaksa: www.setda.sumedangkab.go.id
Widyaputra, B. (2021). Yang Sakral Dalam Pemikiran Mircea Eliade. Dekontruksi, 81-90.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Silvy Nurlatifah Sahroni, Iu Rusliana, Munir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.