Democracy in the Shadow of Political Dynasties

Elly Warnisyah Harahap; Mhd. Syaikah Widya Syahr; Thorino Ivan Doloksaribu; Ummy Al-Fiqro Napitupulu; Naila Hadisty Ananta; Ahmad Afriza

doi:10.31943/afkarjournal.v8i2.1449

Authors

Elly Warnisyah Harahap Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Mhd. Syaikah Widya Syahr Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Thorino Ivan Doloksaribu Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Ummy Al-Fiqro Napitupulu Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Naila Hadisty Ananta Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Ahmad Afriza Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.31943/afkarjournal.v8i2.1449

Keywords:

Democracy, Politics, Political Dynasties, Thoughts Ahmad Ibn Hambal And Ibn Taymiyyah

Abstract

Democracy is a form of government in which all eligible citizens have equal rights in the decisions of their lives.The main principles of democracy include freedom, equality and justice.A democratic government provides a way for people to participate in freedom, equality, justice in politics, such as participating in elections, being given freedom of opinion and other things.Politics is an activity or process related to decision-making or regulation in a group or society. It involves the formation and implementation of public policy, the division of power, and the interaction between individuals, groups, and institutions.Political dynasty refers to a situation in which power is inherited from generation to generation in a particular family.The purpose of this research is to take Ahmad Ibn Hambal and Ibn Taymiyyah's thoughts on democracy in the shadow of political dynasties.This research uses quantitative methods with collection and uses literature studies. Democracy in the shadow of political dynasties can create a concentration of power and limit access and political opportunities for others in society.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adnan, M. (2021). Di Bawah Bayang-Bayang Syariat: Islam, Islamisme dan Demokrasi di Kota Surakarta. Politika: Jurnal Ilmu Politik, 12(1), 46–67. https://doi.org/10.14710/politika.12.1.2021.46-67

Alauddin, M. A., & Akbar, R. D. (2021). Di Balik Realitas Semu: Studi Kritis Ideologi dan Kuasa Politik Jawa di Pemilihan Wali Kota Surakarta 2020. Jurnal Analisa Sosiologi, 10(2).

Aminah, S., & Rokan. (2019). Pengantar Metode Penelitian Kualitatif Ilmu Politik. Kencana Prenada Media Group.

Anggra, B. N., & Suryanef, S. (2022). Politik Kekerabatan dalam Pelaksanaan Pemerintahan Desa Tanjung Pauh Mudik. PERSPEKTIF, 11(3), 1230–1241. https://doi.org/10.31289/perspektif.v11i3.7214

Bakar, A. (2013). Politi Dinasti dan Pelembagaan Partai Politik Pengalaman DPC PDIP dan Keluarga Banteng di Kepulauan Selayar. Al Daulah: Jurnal Hukum Pidana Dan Ketatanegaraan, 2(1), 105–119.

Buhungo, R., Rahim, E. I., & Tome, A. H. (2024). Urgensi dan Dampak Pemberlakuan Ambang Batas 30% Perempuan dalam Partai Politik untuk Calon Anggota Legislatif. Aliansi: Jurnal Hukum, Pendidikan Dan Sosial Humaniora, 1(4), 14–25. https://doi.org/10.62383/ALIANSI.V1I4.248

Djati, W. R. (2013). Revivalisme Kekuatan Familisme dalam Demokrasi: Dinasti Politik di Aras Lokal. Masyarakat Jurnal Sosiologi, 18(2), 203–231. https://doi.org/10.7454/MJS.v18i2.1234

Effendi, W. R. (2018). Dinasti Politik dalam Pemerintahan Lokal Studi Kasus Dinasti Kota Banten. JURNAL TRIAS POLITIKA, 2(2), 233. https://doi.org/10.33373/jtp.v2i2.1471

Ekawati, E., Sweinstani, D., & Mouliza, K. (2020). Dampak Personalisasi Partai terhadap Demokrasi Internal Partai di Indonesia Pasca Orde Baru. Jurnal Wacana Politik, 5(2).

Ghafrin, Z., & Syauqii, F. (2024). Analisis Kritis Perang Umat Islam Masa Nabi Sampai Dinasti Bani Abbasiyah: Dari Pertahanan Diri Menjadi Perang Saudara. Islamic Education, 4(1), 12–24.

Ghafur, F. (2011). Pemikiran Politik Islam dalam Perspektif Sejarah. Jurnal Penelitian Politik, 151–158.

Hafsari, I., Andriyani, L., & Setiawan, A. (2022). Rekruitmen Partai Politik dalam Pembentukan Dinasti Ratu Atut Chosiyah di Provinsi Banten. Integralistik, 33(2), 90–99. https://doi.org/10.15294/integralistik.v33i2.37725

Hanafi, I. (2018). Agama dalam Bayang-Bayang Fanatisme; Sebuah Upaya Mengelola Konflik Agama. TOLERANSI: Media Ilmiah Komunikasi Umat Beragama, 10(1), 48–67.

Heriyanto, H. (2022). Dinasti Politik pada Pilkada di Indonesia dalam Perspektif Demokrasi. Journal of Government and Politics (JGOP), 4(1), 29–46.

Nurcahyo, A. (2016). Relevansi Budaya Patriarki dengan Partisipasi Politik dan Keterwakilan Perempuan di Parlemen. AGASTYA: JURNAL SEJARAH DAN PEMBELAJARANNYA, 6(01), 25. https://doi.org/10.25273/ajsp.v6i01.878

Prasetyo, S. (2023). “Neo KKN” dan Tantangan Demokratisasi Indonesia dalam Pendekatan Oligarki. GLOBAL INSIGHT JOURNAL, 8(1), 45–56. https://doi.org/10.52447/gij.v8i1.7025

Rahmawati, A. D. (2017). Representasi Klebun Perempuan dalam Perspektif Patriarki dan Dinasti Politik di Madura. Ethnicity And Globalization, 151–359.

Suhaimi, E. (2021). Implikasi Politik Ambang Batas Pencalonan Pejabat Publik Terhadap Penyelenggaraan Negara di Indonesia. Jurnal Hukum Tri Pantang, 7(2), 111–128.

Syauket, A. S., & Wijanarko, D. (2021). Negara Bayangan Cenderung Korupsi, Sisi Gelap Otonomi Daerah. Jurnal Manajemen Publik Dan Kebijakan Publik (JMPKP), 3(1).

Tanjung, M. A., & Faizal, F. (2021). Potret Keadilan dalam Politik Dinasti Pemilihan Kepala Daerah di Indonesia. Jurnal Ius Constituendum, 6(1), 144. https://doi.org/10.26623/jic.v6i1.2739

Zahra, E. F. (2020). Kepemimpinan Perempuan Di Balik Bayang-Bayang Patriarki. International Jurnal Of Demos, 2(1).